Langsung ke konten utama

Tips Memfokuskan Pikiran

Menghadapi banyak permasalahan, banyak yang dipikirkan, atau berpikir terlalu keras, termasuk menu sehari-hari kehidupan masa kini. Hal ini mengakibatkan kita menjadi sulit fokus, sulit konsentrasi dan sulit mengingat. Berikut adalah beberapa solusi dari Margo Valentine Lazarra dalam buku The Healing Aromatheraphy Bath untuk dapat berpikir lebih jernih.

Agar pikiran lebih tenang dan lebih sadar dengan keadaan saat ini, coba belajar merilekskan pikiran seperti merilekskan tubuh.

Cara-cara tersebut diantaranya yaitu:

1.    Jadi saksi mata untuk pikiran kamu

Tak ada orang yang bisa berhenti berpikir sama sekali. Mustahil, jika kamu mulai mencoba tidak berpikir, kamu justru akhirnya berpikir tentang bagaimana cara berhenti berpikir. Yang dapat kamu lakukan adalah menarik diri dari pikiran-pikiran kamu dan menjadi penonton yang lebih objektif.

2.    Bayangkan pikiran kamu sebagai kanvas kosong atau langit gelap

Biarkan pikiran datang dan pergi, tapi tolak dengan dorongan untuk mengikuti setiap pikiran itu. Dengan cara ini, hal-hal yang dipikirkan akan berkurang, rasa tegang berkurang dan rasa tertekan juga berkurang.

3.    Berhitung

Jika merasa sulit melepaskan hal-hal yang dipikirkan, coba berhitung secara perlahan  mengikuti nafas. Perhatikan pikiran-pikiran kamu dan tahan untuk tidak mengikutinya. Arahkan perhatian pada hitungan saat menghembuskan nafas.

4.    Beri perhatian aktif

Sambil bekerja dan berpikir, usahakan tujukan perhatian pada tugas yang sedang dikerjakan. Coba tegas atau keras pada diri sendiri dan setiap kali pikiran melayang kemana-mana, kembalikan ke tugas itu. Saat kamu terus memfokuskan ulang perhatian kamu, ketenangan pikiran kamu akan membaik.

5.    Diamkan tubuh

Salah satu perhatian yang terpecah-pecah adalah gerakan yang terpecah-pecah. Sebagai contoh, saat berada di teater, kita mudah mengetahui apakah orang-orang di sekitar kita memberikan perhatian secara penuh pada pertunjukan. Orang yang menarik nafas panjang, menggerakkan kepala dengan cara ini dan itu, dan geliat-geliut di kursinya menunjukkan sulit konsentrasi. Perhatian penuh biasanya disertai dengan tubuh yang diam.

6.    Cari posisi yang nyaman dan jangan ijinkan diri kamu untuk bergerak

Konsentrasi pada apa yang kamu lihat atau lakukan. Alihkan perhatian dari gangguan fisik dan fokuskan pikiran kamu pada tugas kamu. Setelah beberapa saat, kamu akan merasakan gerakan-gerakan kamu berkurang dan ketidaknyamanan fisik juga berkurang.

7.    Buat pikran kamu tertarik

Mencoba mencari hal-hal yang menarik dalam suatu project dapat membantu meningkatkan konsentrasimu. Selain itu, menekuni hobi baru juga akan sangat membantu. Kamu juga harus mencoba menemukan sesuatu yang menarik, meskipun dalam tugas yang paling membosankan. Jika kamu sering menghadiri pertemuan, cari seseorang untuk diajak bicara. Tunjukkan rasa ingin tahu kamu dan mungkin kamu akan menemukan beberapa minat serupa.

8.    Buka Pikiran

Pikiran perlu menyerap tantangan baru untuk memperoleh perubahan, misalnya dari perjalanan setiap hari. Kamu bisa perhatikan hal-hal baru dalam perjalanan ke rumah yang mungkin tidak kamu perhatikan sebelumnya. Membeli majalah tentang hal-hal yang biasanya tidak kamu perhatikan/tidak dibaca, buka diri kamu terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayiku dengan Status ODP Covid-19

Akhir maret lalu, tanggal 28 Maret 2020 bayiku menyandang status ODP Covid-19 setelah dari IGD RS Medika Dramaga (RSMD) . Pagi selepas subuh mybaby Nuha (11month) dibawa ke IGD RSMD. Demam naik turun sudah hari ke4. Sebelum ambil tindakan pergi ke IGD, selama 3 hari Nuha dikasih sanmol drop di rumah kalau demamnya naik. Nuha tetap aktif walau badannya demam, ggak rewel, pengennya jalan-jalan terus, makan dan nyemil masih mau walau ggak banyak seperti biasanya. Keluhan yang menyertainya juga ggak ada, ggak ada batuk dan atau pilek, ruam ggak ada, nafas sesak pun Alhamdulillah ggak ada, hanya memang pupnya agak cair. Pikirku pup agak cair mungkin karena makannya bubur dan banyak minum ASI dan air putih, ibuk hawatir baby dehidrasi sebab demamnya itu. Frekuensi pupnya juga ggak lebih dari 2-3x dalam sehari. Seperti biasanya saja. Sesampainya di IGD RS, suasana berasa horor banget. Mau masuk IGDnya, di dalem keliatan ramai dan ada bapak-bapak yang nyamperin keluar nyuruh Nuha ni dipa...

PRODUK TERBARU OPPO ‘OPPO ENCO BUDS’

Hi guys! Aku suka banget dengerin musik. Musik bisa membuatku lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu, seperti penyelesaian tesis beberapa bulan lalu. Biasanya aku mendengarkan musik menggunakan headset / earphone . Terlebih kalau anakku sedang tidur, auto wajib pakai headset karena ia kurang suka kalau tidur dalam kondisi berisik/banyak suara. Selain itu   jika ada kegiatan webinar, akupun menggunakan headset . Terima telpon pun pakai headset , agar tangan tidak pegal memegang ponsel terlalu lama. Tetapi, aku sering diribetkan dengan kabel yang kusut melilit-lilit. Karena kadang setelah pakai lupa untuk merapihkannya kembali. Apalagi untuk seorang ibu sepertiku. Anak lihat aku pakai headset , auto diminta headsetnya, ditarik-tarik dan dimainkan. Akhirnya kabel jadi rentan putus dan rusak.  Kalau lagi di luar, pakai headset kadang terasa ribet juga. Mesti dicolokin dulu ke ponsel, dan kabel terasa mengganggu terhalang-halang. Akhirnya keliatan jadi heboh gitu dan merasa t...