Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Segitiga Terbalik

Otak kita suka melebih-lebihkan sesuatu. Ibarat segitiga terbalik, pikiran kita yang tadinya luas, tapi karena ada sesuatu yang mengganjal, akhirnya terus dipikirkan. Yang awalnya besar menjadi semakin kecil namun semakin mendalam. Yang tidak baiknya adalah, jika itu sebuah masalah dan kita melihat dengan kacamata minus. Maka semakin minuslah ia.

Mahasiswa Plus

Kampus seringkali dianalogikan sebagai  miniature sebuah bangsa. Dalam sebuah kampus berkumpul mahasiswa-mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka saling berlomba satu sama lain untuk mendapat hasil terbaik agar dapat bersaing di dunia kerja nantinya. Sebagian mahasiswa seringkali lupa bahwa dalam dirinya telah dipatok sebuah gelar   agent of change  yang seharusnya mampu membawa perubahan.           M ahasiswa itu dianggap sebagai kalangan terpelajar yang kritis terhadap keadaan dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik melalui kontribusi-kontribusi praktisnya. Misalnya saja jika ada kebijakan pemerintah yang kurang disetujui oleh masyarakat maka disini para mahasiswa membantu menyuarakannya. Namun peranan yang disandang ini tidak serta merta dapat dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Bukan karena kurangnya kemampuan mahasiswa tersebut, tetapi karena kurangnya kemauan mahasiswa sendiri dalam mengolah asset yang dimiliki dalam dirinya sendiri. Mengikuti organisasi adalah

Contoh SATLAN BK

a. Topik bahasan : Cara memilih jurusan di perkuliahan b. Jenis layanan : Layanan informasi c. Fungsi Layanan : Pemahaman d. Bidang bimbingan : Bimbingan karir e. Tujuan yang ingin dicapai :  Agar peserta didik tidak salah memilih jurusan di perkuliahan f. Tujuan layanan :  1. Agar peserta didik mengetahui dampak salah memilih jurusan 2. Agar peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana cara memilih jurusan kuliah yang tepat 3. Agar peserta didik dapat berpikir kritis dan cermat dalam menentukan pilihan di perkuliahan g. Sasaran layanan : Siswa SMA kelas XII h. Uraian kegiatan : • Strategi penyajian : Klasikal/kelompok • Metode : Ceramah, diskusi kelompok, presentasi & tanya jawab • Materi :  1.  Dampak salah memilih jurusan kuliah    2.  Bagaimana cara memilih jurusan kuliah yang tepat i. Tempat pelaksanaan : Ruang kelas j. Alokasi waktu : 45 menit k. Pela

Manajemen Kepemimpinan

    Saya menyukai dan mengidolakan salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara. Ki hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh yang memiliki dedikasi tinggi yang suka membawa spirit kerakyatan. Dia tidak mau menjaga jarak dengan rakyat kecil, meski dia sendiri adalah keturuan dari kaum bangsawan. Ia juga merupakan tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922.     Ki Hajar Dewantara memiliki 3 prinsip dasar kepemimpinan, yaitu Ing ngarsa sung tulada; Ing madya mangun karsa; dan Tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Filosofi ini memiliki arti bahwa seseorang yang berada di garis depan atau seorang pemimpin, harus bisa memberi contoh kepada para anggotanya. Seorang pemimpin akan dilihat oleh anggotanya sebagai panutan.     Ing madya mangun karsa. A

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK ANAK INDONESIA

Pada saat ini bimbingan dan konseling masih kurang optimal dalam dunia pendidikan, masih sedikit lulusan dari jurusan bimbingan dan konseling. Padahal peranan bimbingan dan konseling sangat di butuhkan. Yang kita kenal pada saat ini seorang guru bimbingan dan konseling hanya mengatasi siswa-siswa yang bermasalah. Anak-anak yang masuk ruang BK dicap tidak baik, siswa yang berprestasi dibiarkan saja, dan siswa yang biasa saja akan tetap menjadi biasa. Guru bimbingan dan konseling dikenal dengan galaknya, ditakuti oleh para siswa, dan menjadi musuh bagi siswa yang bermasalah. Dan parahnya lagi, banyak guru yang membidangi bimbingan dan konseling bukanlah dari lulusan bimbingan dan konseling tersendiri, mungkin karena belum mengetahui seberapa penting peranan bimbingan konseling dan hanya melengkapi instrumen di sekolah. Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi perlunya proses bimbingan yaitu adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat seh

Sejarah BK di Indonesia

Artikel tentang  “Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia” Analisis + Komentar NIRA PRIHATIN NUFUS 1715115429 MPA BK 2011 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Program Studi Bimbingan dan Konseling SEJARAH BIMBINGAN DAN KONELING INDONESIA                Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada  setting  sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun 1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Mala