Langsung ke konten utama

My View


Ingin menangis rasanya ketika mengetahui ini semua. Tapi ini merupakan sebuah pembelajaran yang berharga bagiku. Ternyata kebanyakan orang hanya mampu berkata di belakang. Menjelek-jelekan orang lain kepada yg lainnya. Sibuk sekali ya mereka, tak adakah hal lain yang lebih penting selain membicarakan orang lain di belakang?

Bisakah orang tersebut sadar dengan sendirinya? Hanya sedikit orang yang mampu sadar dengan sendirinya. Dengan membicarakan orang lain di belakang belum tentu permasalahan tersebut terselesaikan dan belum tentu orang tersebut bisa berubah dengan sendirinya seperti apa yg diinginkan oleh si orang yg membicarakannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayiku dengan Status ODP Covid-19

Akhir maret lalu, tanggal 28 Maret 2020 bayiku menyandang status ODP Covid-19 setelah dari IGD RS Medika Dramaga (RSMD) . Pagi selepas subuh mybaby Nuha (11month) dibawa ke IGD RSMD. Demam naik turun sudah hari ke4. Sebelum ambil tindakan pergi ke IGD, selama 3 hari Nuha dikasih sanmol drop di rumah kalau demamnya naik. Nuha tetap aktif walau badannya demam, ggak rewel, pengennya jalan-jalan terus, makan dan nyemil masih mau walau ggak banyak seperti biasanya. Keluhan yang menyertainya juga ggak ada, ggak ada batuk dan atau pilek, ruam ggak ada, nafas sesak pun Alhamdulillah ggak ada, hanya memang pupnya agak cair. Pikirku pup agak cair mungkin karena makannya bubur dan banyak minum ASI dan air putih, ibuk hawatir baby dehidrasi sebab demamnya itu. Frekuensi pupnya juga ggak lebih dari 2-3x dalam sehari. Seperti biasanya saja. Sesampainya di IGD RS, suasana berasa horor banget. Mau masuk IGDnya, di dalem keliatan ramai dan ada bapak-bapak yang nyamperin keluar nyuruh Nuha ni dipa...

PRODUK TERBARU OPPO ‘OPPO ENCO BUDS’

Hi guys! Aku suka banget dengerin musik. Musik bisa membuatku lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu, seperti penyelesaian tesis beberapa bulan lalu. Biasanya aku mendengarkan musik menggunakan headset / earphone . Terlebih kalau anakku sedang tidur, auto wajib pakai headset karena ia kurang suka kalau tidur dalam kondisi berisik/banyak suara. Selain itu   jika ada kegiatan webinar, akupun menggunakan headset . Terima telpon pun pakai headset , agar tangan tidak pegal memegang ponsel terlalu lama. Tetapi, aku sering diribetkan dengan kabel yang kusut melilit-lilit. Karena kadang setelah pakai lupa untuk merapihkannya kembali. Apalagi untuk seorang ibu sepertiku. Anak lihat aku pakai headset , auto diminta headsetnya, ditarik-tarik dan dimainkan. Akhirnya kabel jadi rentan putus dan rusak.  Kalau lagi di luar, pakai headset kadang terasa ribet juga. Mesti dicolokin dulu ke ponsel, dan kabel terasa mengganggu terhalang-halang. Akhirnya keliatan jadi heboh gitu dan merasa t...