Langsung ke konten utama

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK ANAK INDONESIA


Pada saat ini bimbingan dan konseling masih kurang optimal dalam dunia pendidikan, masih sedikit lulusan dari jurusan bimbingan dan konseling. Padahal peranan bimbingan dan konseling sangat di butuhkan. Yang kita kenal pada saat ini seorang guru bimbingan dan konseling hanya mengatasi siswa-siswa yang bermasalah. Anak-anak yang masuk ruang BK dicap tidak baik, siswa yang berprestasi dibiarkan saja, dan siswa yang biasa saja akan tetap menjadi biasa.

Guru bimbingan dan konseling dikenal dengan galaknya, ditakuti oleh para siswa, dan menjadi musuh bagi siswa yang bermasalah. Dan parahnya lagi, banyak guru yang membidangi bimbingan dan konseling bukanlah dari lulusan bimbingan dan konseling tersendiri, mungkin karena belum mengetahui seberapa penting peranan bimbingan konseling dan hanya melengkapi instrumen di sekolah.

Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi perlunya proses bimbingan yaitu adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga berdampak di setiap dimensi kehidupan. Budaya luar sudah banyak masuk ke dalam negeri, yang mengakibatkan budaya kita sendiri tercampuri. Akhlak anak-anak bangsa harus dijaga dan diarahkan kepada kebaikan. Inilah tugas dari bimbingan dan konseling, karena anak-anak akan lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah bersama teman-temannya, dan pembentukan kepribadian anak juga dibentuk dari pergaulannya.

Bimbingan pada dasarnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya  siswa yang dibantu dapat mnyelesaikan masalahnya sendiri. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus di rancang atau diprogram dengan baik. Untuk membentuk pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan juga karir. Hal ini adalah keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Selain itu juga proses bimbingan harus dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang di bimbing serta kondisi lingkungannya. Teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.

Guru bimbingan dan konseling harus mendekatkan diri pada siswa-siswanya, terlebih guru bimbingan dan konseling harus bisa merubah citra yang selama ini digenggamnya. Harus bisa menghapuskan kalau anak yang dekat dengan BK itu bermasalah. Guru bimbingan dan konseling di sekolah harus lebih aktif, guru bimbingan dan konseling harus bisa menjadi teman yang baik untuk anak itu, yang tidak sungkan untuk bercerita akan permasalahan yang dimiliki. Guru bimbingan dan konseling harus dapat memberikan solusi atau penyelesaian dengan cara pelan-pelan, dengan cara mengetahui kondisi kejiwaan anak tersebut.

Pada anak yang istilahnya bandel, guru bimbingan dan konseling harus memiliki cara yang mampu merubah perilaku si anak. Jika misalnya si anak katahuan merokok, seharusnya guru BK jangan langsung menghukum tapi alangkah bijaknya kalau siswa tersebut di dekati ,di tanya, dan diarahkan dengan penuh kasih sayang, dan bisa juga orang tua dipanggil ke sekolah untuk bersama-sama mengetahui prilaku siswa terebut. Kalau ini di terapkan maka kesan guru BK yang selama ini menjadi momok atau musuh siswa akan berangsur-angsur jadi baik dan jalinan guru bimbingan dan konseling dengan siswa akan akrab sehingga permasalahan kenakalan anak usia SMP dan SMA tidak jadi kebablasan.

Di samping itu, guru bimbingan dan konseling harus memberikan informasi-informasi mengenai kenakalan remaja yang seharusnya tidak jadi contoh untuk mereka, siswa harus bisa membedakan atau menyaring mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Guru bimbingan dan konseling merupakan contoh dan teladan bagi anak-anak didiknya. Harus bisa memberikan teladan yang baik, dimulai dari penampilannya, sikapnya, perkataannya, cara bicaranya, dan semua yang bisa dicontoh darinya. Untuk itu dibutuhkan guru bimbingan dan konseling yang profesional. Yang memang asli dalam bidangnya, asli lulusan prodi bimbingan dan konseling.

Seorang guru bimbingan dan konseling yang baik akan memberikan motivasi-motivasi yang dapat membangun anak didiknya untuk terus jadi lebih baik lagi. Salah satu tugas guru bimbingan dan konseling juga adalah pengembangan karir. Yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengembangkan karir.

Terbatasnya pengetahuan siswa atau anak dalam mengenal berbagai jenis pekerjaan atau karir. Tidak semua anak memiliki kesempatan mengakses berbagai informasi tentang karir atau pekerjaan, tentang apa yang menjadi keinginan dan kesukaannya dalam beraktivitas. Persepsi tradisional orang tua juga membuat anak memiliki keterbatasan dalam memahami berbagai pekerjaan yang disukai. Sebagian orang tua memandang beberapa pekerjaaan yang disukai anaknya sebagai pekerjaan yang bermasa depan suram, tidak prospek, tidak prestige, tidak dapat dijadikan pegangan hidup. Guru bimbingan dan konseling menilai dan mengarahkan atas bakat, minat, dan kemampuan dari siswa. Terlebih untuk siswa yang akan lulus, apakah ia lebih baik memilih bekerja atau melanjutkan studi.

Bimbingan dan konseling diciptakan untuk memberikan pelayanan, pengawasan, penilaian, pembentukan karakter anak, dan sebagianya. Agar menghasilkan anak Indonesia yang berkarakter dan berkepribadian baik. Mengarahkan anak Indonesia untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal. Dan yang akhirnya anak Indonesia dapat memimpin bangsa Indonesia menuju yang lebih baik dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memfokuskan Pikiran

Menghadapi banyak permasalahan , banyak yang dipikirkan, atau berpikir terlalu keras, termasuk menu sehari-hari kehidupan masa kini. Hal ini mengakibatkan kita menjadi sulit fokus, sulit konsentrasi dan sulit mengingat. Berikut adalah beberapa solusi dari Margo Valentine Lazarra dalam buku The Healing Aromatheraphy Bath untuk dapat berpikir lebih jernih. Agar pikiran lebih tenang dan lebih sadar dengan keadaan saat ini, coba belajar merilekskan pikiran seperti merilekskan tubuh. Cara-cara tersebut diantaranya yaitu: 1.     Jadi saksi mata untuk pikiran kamu Tak ada orang yang bisa berhenti berpikir sama sekali. Mustahil, jika kamu mulai mencoba tidak berpikir, kamu justru akhirnya berpikir tentang bagaimana cara berhenti berpikir. Yang dapat kamu lakukan adalah menarik diri dari pikiran-pikiran kamu dan menjadi penonton yang lebih objektif. 2.     Bayangkan pikiran kamu sebagai kanvas kosong atau langit gelap Biarkan pikiran datang dan pergi, tapi tolak dengan dorongan u

Sejarah BK di Indonesia

Artikel tentang  “Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia” Analisis + Komentar NIRA PRIHATIN NUFUS 1715115429 MPA BK 2011 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Program Studi Bimbingan dan Konseling SEJARAH BIMBINGAN DAN KONELING INDONESIA                Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada  setting  sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun 1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Mala

Contoh SATLAN BK

a. Topik bahasan : Cara memilih jurusan di perkuliahan b. Jenis layanan : Layanan informasi c. Fungsi Layanan : Pemahaman d. Bidang bimbingan : Bimbingan karir e. Tujuan yang ingin dicapai :  Agar peserta didik tidak salah memilih jurusan di perkuliahan f. Tujuan layanan :  1. Agar peserta didik mengetahui dampak salah memilih jurusan 2. Agar peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana cara memilih jurusan kuliah yang tepat 3. Agar peserta didik dapat berpikir kritis dan cermat dalam menentukan pilihan di perkuliahan g. Sasaran layanan : Siswa SMA kelas XII h. Uraian kegiatan : • Strategi penyajian : Klasikal/kelompok • Metode : Ceramah, diskusi kelompok, presentasi & tanya jawab • Materi :  1.  Dampak salah memilih jurusan kuliah    2.  Bagaimana cara memilih jurusan kuliah yang tepat i. Tempat pelaksanaan : Ruang kelas j. Alokasi waktu : 45 menit k. Pela