Pada
saat ini bimbingan dan konseling masih kurang optimal dalam dunia pendidikan,
masih sedikit lulusan dari jurusan bimbingan dan konseling. Padahal peranan
bimbingan dan konseling sangat di butuhkan. Yang kita kenal pada saat ini
seorang guru bimbingan dan konseling hanya mengatasi siswa-siswa yang
bermasalah. Anak-anak yang masuk ruang BK dicap tidak baik, siswa yang
berprestasi dibiarkan saja, dan siswa yang biasa saja akan tetap menjadi biasa.
Guru
bimbingan dan konseling dikenal dengan galaknya, ditakuti oleh para siswa, dan
menjadi musuh bagi siswa yang bermasalah. Dan parahnya lagi, banyak guru yang
membidangi bimbingan dan konseling bukanlah dari lulusan bimbingan dan
konseling tersendiri, mungkin karena belum mengetahui seberapa penting peranan
bimbingan konseling dan hanya melengkapi instrumen di sekolah.
Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi
perlunya proses bimbingan yaitu adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat sehingga berdampak di setiap dimensi kehidupan. Budaya
luar sudah banyak masuk ke dalam negeri, yang mengakibatkan budaya kita sendiri
tercampuri. Akhlak anak-anak bangsa harus dijaga dan diarahkan kepada kebaikan.
Inilah tugas dari bimbingan dan konseling, karena anak-anak akan lebih banyak
menghabiskan waktu di sekolah bersama teman-temannya, dan pembentukan
kepribadian anak juga dibentuk dari pergaulannya.
Bimbingan pada dasarnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada
akhirnya siswa yang dibantu dapat
mnyelesaikan masalahnya sendiri. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus
di rancang atau diprogram dengan baik. Untuk membentuk pengembangan kehidupan
pribadi, sosial, belajar, dan juga karir. Hal ini adalah keharusan karena usaha
bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Selain itu juga proses bimbingan harus dilaksanakan
secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang di bimbing serta kondisi
lingkungannya. Teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan
orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.
Guru bimbingan dan konseling harus mendekatkan diri pada
siswa-siswanya, terlebih guru bimbingan dan konseling harus bisa merubah citra
yang selama ini digenggamnya. Harus bisa menghapuskan kalau anak yang dekat
dengan BK itu bermasalah. Guru bimbingan dan konseling di sekolah harus lebih
aktif, guru bimbingan dan konseling harus bisa menjadi teman yang baik untuk
anak itu, yang tidak sungkan untuk bercerita akan permasalahan yang dimiliki.
Guru bimbingan dan konseling harus dapat memberikan solusi atau penyelesaian dengan
cara pelan-pelan, dengan cara mengetahui kondisi kejiwaan anak tersebut.
Pada anak yang istilahnya bandel, guru bimbingan dan konseling harus
memiliki cara yang mampu merubah perilaku si anak. Jika misalnya si anak
katahuan merokok, seharusnya guru BK jangan
langsung menghukum tapi alangkah bijaknya kalau siswa tersebut di dekati ,di
tanya, dan diarahkan dengan penuh kasih sayang, dan bisa juga orang tua
dipanggil ke sekolah untuk bersama-sama mengetahui prilaku siswa terebut. Kalau
ini di terapkan maka kesan guru BK yang selama ini menjadi momok atau musuh
siswa akan berangsur-angsur jadi baik dan jalinan guru bimbingan dan konseling
dengan siswa akan akrab sehingga permasalahan kenakalan anak usia SMP dan SMA tidak
jadi kebablasan.
Di
samping itu, guru bimbingan dan konseling harus memberikan informasi-informasi
mengenai kenakalan remaja yang seharusnya tidak jadi contoh untuk mereka, siswa
harus bisa membedakan atau menyaring mana hal yang baik dan mana hal yang
buruk. Guru bimbingan dan konseling merupakan contoh dan teladan bagi anak-anak
didiknya. Harus bisa memberikan teladan yang baik, dimulai dari penampilannya,
sikapnya, perkataannya, cara bicaranya, dan semua yang bisa dicontoh darinya. Untuk itu
dibutuhkan guru bimbingan dan konseling yang profesional. Yang memang asli
dalam bidangnya, asli lulusan prodi bimbingan dan konseling.
Seorang
guru bimbingan dan konseling yang baik akan memberikan motivasi-motivasi yang
dapat membangun anak didiknya untuk terus jadi lebih baik lagi. Salah satu
tugas guru bimbingan dan konseling juga adalah pengembangan karir. Yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan mengembangkan karir.
Terbatasnya
pengetahuan siswa atau anak dalam mengenal berbagai jenis pekerjaan atau karir.
Tidak semua anak memiliki kesempatan mengakses berbagai informasi tentang karir
atau pekerjaan, tentang apa yang menjadi keinginan dan kesukaannya dalam
beraktivitas. Persepsi tradisional orang tua juga membuat anak memiliki keterbatasan
dalam memahami berbagai pekerjaan yang disukai. Sebagian orang tua memandang
beberapa pekerjaaan yang disukai anaknya sebagai pekerjaan yang bermasa depan
suram, tidak prospek, tidak prestige, tidak dapat dijadikan pegangan hidup. Guru
bimbingan dan konseling menilai dan mengarahkan atas bakat, minat, dan
kemampuan dari siswa. Terlebih untuk siswa yang akan lulus, apakah ia lebih
baik memilih bekerja atau melanjutkan studi.
Bimbingan
dan konseling diciptakan untuk memberikan pelayanan, pengawasan, penilaian,
pembentukan karakter anak, dan sebagianya. Agar menghasilkan anak Indonesia
yang berkarakter dan berkepribadian baik. Mengarahkan anak Indonesia untuk
mengembangkan kemampuannya secara optimal. Dan yang akhirnya anak Indonesia
dapat memimpin bangsa Indonesia menuju yang lebih baik dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan.
Komentar
Posting Komentar